29/09/2016

3 jenis bidang usaha perikanan

Apa saja 3 jenis bidang usaha perikanan itu?


Jenis-jenis usaha perikanan – Hingga hari ini, dalam pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia telah mengalami perkembangan yang lebih baik melalui proses budidaya pada berbagai bidang seperti bercocok tanam, beternak dan budidaya perikanan. Kegiatan yang dilakukan manusia yang berhubungan dengan pemanfaatan serta pengelolaan sumber daya hayati perairan merupakan bagian dari usaha perikanan.

Sumber daya yang banyak dibudidayakan yaitu berasal dari golongan ikan, udang serta berbagai komoditas perairan lainnya. Kegiatan perikanan dimulai dari sebelum produksi > produksi > pengolahan > hingga pemasaran yang dilaksanakan dalam sistem bisnis perikanan.

saha perikanan jika dikelola dengan baik dan benar bisa mendatangkan keuntungan finansial yang tidak sedikit. Di dalam dunia usaha perikanan ada 3 bidang usaha, yaitu:

1. Usaha perikanan tangkap



Usaha yang satu ini merupakan kegiatan usaha yang terfokus dalam produksi ikan dengan proses menangkap ikan yang berasal dari perairan darat (sungai, lebak, rawa dan lainnya) maupun perairan laut. Contoh usaha penangkapan yaitu : ikan tuna, ikan bawal laut, ikan sarden dan jenis ikan lainnya. Usaha ini dilakukan dengan kapal-kapal yang dilengkapi peralatan dan teknologi khusus dalam menangkap hasil laut yang ditarget untuk mendapatkan hasil yang optimal.

budidaya akuakultur-usaha perikanan tangkap
usaha perikanan tangkap (wikipedia)

Metode ini mendapatkan banyak sorotan masyarakat dunia karena tidak sedikit usaha ini (dapat) menyebabkan kerusakan alam karena penangkapan dengan metode yang tidak bertanggung jawab. Namun sekarang undang-undang sudah diberlakukan dan sikap tegas dari pihak berwenang dalam mengatasi hal ini.


2. Usaha perikanan budidaya/akuakultur



Usaha perikanan budidaya/akuakultur merupakan suatu kegiatan usaha yang bertujuan untuk memproduksi ikan dalam suatu wadah pemeliharaan yang dikontrol dan berorientasikan kepada keuntungan. Contohnya :  budidaya ikan lele, ikan nila, ikan gurami, ikan patin dan lain sebagainya. Usaha budidaya/akuakultur biasa diaplikasikan dalam bentuk tambak, kolam atau empang yang diatur dengan baik sehingga memiliki kondisi sempurna untuk mengembangkan sumber daya yang dibiakkan di sana.

Baca juga :


Adapun untuk mengenai biaya dalam pelaksanaan kegiatan budidaya/akuakultur perikanan sebagai gambaran untuk pertimbangan dalam memulai usaha seperti sebagai berikut :

Biaya investasi, meliputi :
  • Biaya pengadaan lahan.
  • Biaya konstruksi kolam.
  • Pengadaan pompa.
  • Pengadaan alat bantu penangkapan, seperti jaring.
  • Pengadaan genset.


Biaya tetap, meliputi :
  • Pembuatan SIUP.
  • Pembuatan Pas Biru.
  • Biaya perawatan kolam, pompa serta alat bantu penangkapan.
  • Biaya penyusutan.


Biaya variabel, meliputi :
  • Biaya pembelian benih.
  • Biaya pembelian pakan.
  • Biaya pembelian pupuk.
  • Biaya pembelian kapur.
  • Biaya pembelian obat-obatan.
  • Biaya panen.


3. Usaha perikanan pengolahan


Usaha perikanan pengolahan adalah suatu kegiatan usaha dengan upaya untuk meningkatkan nilai tambah yang dimiliki oleh sebuah produk perikanan, baik yang berasal dari bidang usaha perikanan tangkap maupun usaha perikanan budidaya atau akuakultur. Selain itu, usaha perikanan pengolahan ini juga bertujuan sebagai pendekatan produk perikanan terhadap pasar dengan harapan agar dapat diterima oleh konsumen yang lebih luas.

Contoh produk yang dihasilkan : kelempang (khas palembang), kerupuk ikan, bekasam, rusip (khas sekayu), pedeh (khas sekayu), pembuatan nugget ikan, bakso ikan dan usaha-usaha sejenis lainnya. Seperti halnya dengan kegiatan usaha budidaya perikanan/akuakultur, usaha perikanan pengolahan juga membutuhkan biaya awal untuk mulai menjalankan bisnisnya.
Berikut perkiraan biaya yang dibutuhkan:

Biaya investasi, meliputi :
  • Biaya pengadaan lahan.
  • Biaya konstruksi bangunan.
  • Pengadaan alat bantu pengolahan ikan.


Biaya tetap, meliputi :
  • Pembuatan SIUP.
  • Biaya perawatan bangunan.
  • Upah tenaga kerja tetap.
  • Biaya penyusutan.


Biaya variabel, meliputi :
  • Biaya pembelian bahan baku berupa ikan.
  • Biaya pembelian minyak.
  • Biaya pembelian garam.
  • Biaya pembelian air.
  • Upah tenaga kerja harian.


Kesimpulan :


  • Usaha perikanan tangkap
  • Usaha perikanan budidaya/akuakultur
  • Usaha perikanan pengolahan
  • 3 Jenis usaha perikanan di atas memiliki sistem dan biaya operasionalnya masing-masing  yang nantinya akan berpengaruh langsung terhadap munculnya berbagai macam pendataan dan sebagai bahan pertimbangan sebelum terjun secara langsung dalam bisnis ini.



Disini dulu postingan saya kali ini, semoga bermanfaat.

Himbauan! “Jika postingan ini bernilai positif baik sebagai pengetahuan ataupun ilmu tambahan, silahkan di share kepada teman-teman lainnya supaya dapat memberikan informasi bagi teman-temannya.”

No comments:

Post a Comment