Yuk Kenali dulu,Dampak Kegiatan Budidaya Perairan (Akuakultur)?
Budidaya
perairan (akuakultur) - memiliki efek yang dapat merusak lingkungan secara
lokal namun lebih bersahabat secara global dibandingkan perikanan tangkap.
Kerusakan lokal yang dapat ditimbulkan mencakup masalah seperti penanganan
limbah, penggunaan antibiotik, kompetisi antara hewan budidaya dan hewan liar
dan efek negatif yang lainnya. Masalah lain yang menjadi perhatian dalam
penelitian berkelanjutan yaitu keberadaan spesies budidaya dapat menjadi
spesies invasif jika terlepas ke lingkungan perairan karena spesies budidaya
telah diseleksi untuk mendukung daya tumbuh dan berkembang biak dengan cepat.
Budidaya Perairan - Dampak dari kegiatan budidaya (akuakultur) |
Limbah
dari akuakultur umumnya bersifat organik dan dapat terurai menjadi nutrisi
untuk organisme lain. Namun keberadaan limbah organik yang terlalu banyak di lingkungan dapat mempengaruhi kadar oksigen terlarut di dalam air dikarenakan proses dekomposisi,
sehingga dapat membahayakan hewan yang amat tergantung pada oksigen terlarut.
1. Dampak
terhadap ikan liar
Ikan
salmon kini sedang disorot karena praktik budidayanya. Ikan salmon merupakan
karnivora yang membutuhkan ikan hasil tangkapan nelayan sebagai sumber
pakannya. Meski dapat diberi makan dari sumber nabati, namun hasilnya akan
kurang baik karena salmon terkenal dengan kandungan asam lemak omega 3 yang
hanya didapatkan dari akumulasi pada rantai makanan. Dalam massa daging, satu
kg daging ikan salmon didapatkan setelah memberikan beberapa kg ikan hasil
tangkapan ke salmon.
Ikan
salmon hasil budidaya juga telah diseleksi dan dimodifikasi secara genetika
untuk menghasilkan salmon yang superior sehingga dikhawatirkan lepasnya ikan
salmon ke alam liar dapat mencemari genetika populasi ikan liar jika terjadi
perkembangbiakan dengan spesies liar dan menjadi spesies invasif.
Budidaya Perairan - Dampak modifikasi genetika terhadap pertumbuhan ikan budidaya |
Dalam
sebuah percobaan di lab, ikan salmon liar yang bersilangan dengan ikan salmon
hasil modifikasi genetika lebih agresif namun pada akhirnya tidak mampu
bertahan. Hal ini dapat menyebabkan punahnya salmon di alam liar.
2. Dampak
terhadap ekosistem pantai
Selama
4 dekade di Indonesia, 269 ribu hektare hutan mangrove telah diubah menjadi
tambak udang dan saat ini telah dibiarkan karena terjadi penumpukan toksin
akibat usaha budidaya yang tidak lestari. Budidaya perairan dapat membahayakan
ekosistem perairan dekat pantai (daerah pesisir). Sekitar 20% dari hutan bakau
di seluruh dunia telah dirobohkan sejak tahun 1980-an untuk membangun tambak
udang.
Bagaimana dengan Prospek Kegiatan Budidaya Perairan?
Perikanan
tangkap secara global mengalami penurunan dengan rusaknya berbagai habitat
ikan. Ikan yang berada pada tingkatan trofik yang tinggi pada rantai makanan
cenderung tidak efisien sebagai produsen pangan. Namun, beberapa jenis
akuakultur fotosintetik (alga dan rumput laut) dan hewan penyaring seperti
kerang dan tiram cenderung lebih ramah lingkungan. Budidaya seperti ini juga dapat
menyerap polusi dan nutrisi berlebih di perairan sehingga meningkatkan kualitas
air. Rumput laut mampu menyerap nutrisi anorganik secara langsung dari air dan
hewan penyaring dapat menyerap fitoplankton dan partikel organik sehingga
berperan sebagai detritivora.
Budidaya Perairan - prospek menguntungan untuk kegiatan budidaya |
Berdasarkan
dari uraian tersebut diatas, budidaya memiliki prospek bagus untuk dikembangkan
dengan pemilihan spesies budidaya yang tepat dan manajemen budidaya yang benar.
Berbagai organisasi akuakultur telah mempromosikan praktik usaha yang
menguntungkan secara lestari dan berkelanjutan. Metode ini mengurangi risiko
pencemaran dan meminimalisir tingkat stres pada ikan, mengistirahatkan kolam
dan menerapkan manajemen hama terpadu.
Penerapan
teknologi dalam proses budidaya dapat meminimalisir efek negatif yang
dihasilkan dari kegiatan budidaya. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan pada
air tawar dan laut yakni melalui sistem resirkulasi mendaur ulang air dengan
menyaring kotoran ikan dan sisa makanan serta mengembalikan air yang telah
bersih ke dalam tangki pemeliharaan. Sistem ini dapat menghemat penggunaan air serta
limbah yang terkumpul dapat digunakan sebagai kompos.
Yang terkini!
Budidaya Perairan - mampu memberikan omzet dan pasar yang besar |
Beberapa
negara maju - kini telah menggunakan energi terbarukan untuk mendukung kegiatan budidaya
perairan (akuakultur). Di California, berbagai usaha budidaya ikan yang
memproduksi ikan nilai, bass dan lele mengambil air dari sumber geotermal
sehingga mengurangi energi yang diperlukan untuk proses menghangatkan air media pemeliharaan. Dengan
terjaganya temperatur air, ikan dapat tumbuh secara optimal sepanjang tahun dan
menjadi dewasa lebih cepat. Secara kolektif, perikanan budidaya di California
menghasilkan 4,5 juta kilogram ikan per tahun. Dengan produktifitas tersebut mampu memberikan keuntungan bagi
kegiatan budidaya perikanan.
Kesimpulan:
Dampak
Kegiatan Budidaya Perairan (Akuakultur) - Budidaya perairan atau akuakultur
memiliki efek yang dapat merusak lingkungan secara lokal namun lebih bersahabat
secara global dibandingkan perikanan tangkap.
1.
Dampak terhadap ikan liar: jika terjadi lepasnya ikan budidaya yang tergolong
invasif (seperti ikan karnivora) ke lingkungan perairan dapat memakan ikan liar
yang ada di alam.
2.
Dampak terhadap ekosistem pantai: budidaya perairan dapat membahayakan
ekosistem perairan dekat pantai (daerah pesisir), contohnya: budidaya/tambak
udang.
Prospek
kegiatan budidaya perairan - termasuk berpotensi untuk
dikembangkan dengan pemilihan spesies budidaya yang tepat dan manajemen
budidaya yang benar. Melalui penerapan teknologi yang tepat guna mampu
mengoptimalkan produktifitas budidaya dan dapat meminimalisir efek negatif dari
kegiatan budidaya.
Disini
dulu postingan saya kali ini.
Himbauan! “Jika postingan ini bernilai positif baik sebagai pengetahuan ataupun ilmu tambahan, silahkan di share kepada teman-teman lainnya supaya dapat memberikan informasi bagi teman-temannya.”
Dikutip dengan dimodifikasi (tanpa mengurangi informasi konten) : https://id.wikipedia.org/wiki/Budi_daya_perairan
No comments:
Post a Comment